Sabtu, 06 Juni 2009

DARI FILM INDIA KE BANGSA INDONESIA

Waktu kecil, waktu masih jaman2nya cuma ada RCTI & TVRI doank aku seneng banget nonton film india (ga ada pilihan soalnya..). Di jalan ceritanya pasti ada unsur2 balas dendam, korupsi, ketidak adilan, dan maen hakim sendiri. Elemen2 pelaku yg terlibat : polisi, anggota dewan, hakim & jaksa, dan rakyat sipil. Menarik banget buat jadi tontonan dan sangat menghibur.

Polisi yg seharusnya menjadi abdi masyarakat malah menjadi pemeras rakyat, anggota dewan yg seharusnya memberikan kesejahteraan bagi rakyat malah menjadi perampok harta rakyat, gontok2an di sana sini & saling menjatuhkan, hakim & jaksa yg seharusnya berfungsi sebagai pemberi keadilan dan kebenaran beralih fungsi menjadi lembaga pemberi keleluasaan bagi kekayaan. Membeli hukum dengan uang menurut mereka adalah keadilan dan dengan dengan nominal yg besar baru dikatakan benar. Akhirnya yg muncul adalah pahlawan2 kecil yg marah dengan ketidak adilan dan menuntut keadilan yg dengan cara2nya sendiri. Salah satu adegan yg aku ingat adalah ketika ada seorang penjahat kelas kakap ditangkap oleh seorang perwira jujur karena membawa obat2an terlarang. Hanya berselang 1 jam, penjahat tersebut dibebaskan atas perintah seorang inspektur dengan membawa surat rekomendasi dari seorang anggota dewan. Selidik punya selidik ternyata antara sang penjahat, inspektur dan perdana menteri tadi terlibat dalam sebuah lingkaran setan dalam kepemilikan proyek ilegal bersama. Dalam sebuah adegan lainnya sang anggota dewan harus menghadapi persidangan atas tuduhan korupsi, tapi lagi2 dengan sejumlah bukti yg telah hilang dan dengan segala argumen yg memutarbalikan fakta akhirnya sang anggota dewan bebas dari segala tuduhan. Dengan uang yg dimilikinya sang anggota dewan mampu membayar aparat hukum untuk menghilangkan bukti dan membeli hakim jaksa untuk memberi keputusan sesuai dengan keinginannya. Dalam adegan yg laen ada seorang rakyat sipil yg dalam Film ini adalah sang jagoan yg menuntut keadilan atas perlakuan ketidakadilan sebuah instansi. Tapi sekali lagi uang tetap berkuasa, untuk melindungi kesinambungan instansi tadi akhirnya si jagoan tadi malah ditetapkan menjadi pesakitan. Meskipun betapa buruknya jalan & liku cerita sang jagoan dalam Fim2 india tadi, di endingnya biasanya sang jagoan selalu menang, si korup, si jahat, dan si salah akhirnya kalah & tumpas oleh sang jagoan meskipun dengan cara maen hakim sendiri. Tapi paling enggak si penonton bisa puas melihat endingnya, paling nggak masih bisa ngeliat kejahatan kalah oleh kebenaran (meskipun caranya sedikit ga bener...namanya juga Film).

Dari dunia film menuju ke dunia nyata, ternyata bangsa indonesia ga kalah kelas ma india.. malah di indonesia jadi lebih nyata.. pejabat korupsi, suap menyuap, pemutarbalikan fakta sampe kebenaran malah udah malang melintang.. kalo buat lucu2an mereka ini adalah holicnya film india...saking udah addictnya sampe kebawa ke kehidupan nyata, ga cuma nonton tapi praktek pisan. Bener2 orang2 yg proaktif dan berkomitmen terhadap kegemaran mereka.. btw ngomong2 sampe sekarang koq ga ada yg mau jadi jagoan ya?? Kebanyakan koq suka jadi penjahat.... *#?!%&

1 komentar:

Anonim mengatakan...

ow ow ow..india juga :p